Cangkrukan Kaderisasi; Upaya Penguatan Kader bersama Bung Kristeva


"Cangkrukan" ialah istilah Jawa kata dari nongkrong. Cangkrukan tidak jauh dari minimum Babu berupa kopi, dan sering ditemani produk tembakau, rokok. Konsep inilah yang diusung PMII Sunan Ampel Malang dalam diskusi Kaderisasi pada hari Rabu 28 September 2016.

Diskusi ini berjalan dengan serius tapi santai. Dibuka dengan sangat sederhana dari pembawa acara, Masyadil Aini dan disambung lagu-lagu pergerakan oleh sahabat Nur Sayyid Santoso Kristeva. Lagu ini membawa ruh gerakan mahasiswa dengan kecerdasan intelektualnya serta menghanyutkan saya pada romantisme perjuangan reformasi.

Kaderisasi adalah proses pembentukan kader. Kader sendiri dapat diartikan biji yang siap tumbuh di lingkungannya masing-masing. Kader tiap Organisasi Ekstra kampus sangat unik, masing-masing memiliki corak yang berbeda.
Baca pula, kekurangan dan kelebiha kaderisasi kultural PMII

Bung Kristeva mengingatkan bahwa kader PMII Malang memiliki identitas tersendiri. Pertama ialah lingkungan intelektual yang mendukung, dan kedua adalah jaringan Nasional. Jika Anda tidak memiliki keduanya, maka harunya malu sebagai kader (PMII) Malang.

Gaya kader intelektual ini lah yang harus diperkuat. Beberapa gerakan intelektual sudah berjalan di Malang, diantaranya terbitan-terbitan buku dari rayon dan komisariat di Malang. Diantaranya "Perjuangan" Rayon Ibnu Aqil yang menerbitkan buku "Nalar Kader PMII", Komisariat Sunan Kalijaga yang menerbitkan buku "Aku dan LIGA" dan yang terakhir buku "PMII dalam Bingkai Eksakta" oleh Rayon "Perceraian" Galileo

Baca pula, PMII lagi-lagi bertengger di BEM UM


Disqus Comments