Teras IKIP; Diskusi Bahasa hingga Budaya Literasi

Flyer Undangan Lapak Diskusi oleh Komunitas Terasa IKIP di Second Peace Cofee

 TERASIKIP - Komunitas Teras IKIP yang terdiri dari mahasiswa dari berbagai Fakultas di UM mengadakan Lapak Diskusi di Second Peace Coffee pada 14 Desember  2018.

Informasinya sebatas itu saja, yang kami ulas mendalam adalah pembahasan yang menarik.

Bahasa adalah alat komunikasi. Informasi-informasi dapat disampaikan melalui medium bahasa, sehinga informasi dapat antara penyampai dari penerima informasi.

Bahasa berkembang sesuai daerah dan daerah lain. Meski (kini) bahasa memiliki nama-nama berbeda. Sebenarnya bahasa bersaudara satu dengan yang lain. Sebut saja rumpun bahaaa Semitik, yang terdiri dari Bahasa Arab, Bahasa ibrani, dan Bahasa Amaharik. Jika ditelisik, ada kemiripan antar bahasa. Di daerah Asal Tenggara juga merupakan rumpun bahasa yang satu, rumpun Austronesia. Rumpun bahasa ini menyebar di  Asia Tenggara,  Madagaskar,  dan kepualauan di Samudra Pasifik.

Keterbatasan Bahasa adalah Keterbatasan Dunia Manusia. Manusia tidak dapat berkomunikasi dengan lancar antar satu dengan yang lain jika kebendaharaan dan penguasaan bahasa yang sedikit. Mentok,  komunikasi dilakukan melalui bahasa isyarat, meski perbendaharaannya sangat terbatas.

Dalam perkembangannya,  bahasa merupakan penentu sekaligus indikator kemajuan peradaban.  Sebagai contoh,  perbendaharaan kata tiap bahasa tentu berbeda antara bahasa satu dengan yang lain. Dalam bidang tertentu semisal,  bahasa Indonesia memiliki kekayaan kosan kata lebih banyak dari pada Bahasa Inggris.  Namun,  pasangan bidang lain,  kosan kata bahasa Indonesia jauh lebih sedikit dengan kosakata Bahasa Inggris.

Bahasa adalah penentu peradaban bangsa. Di era modern ini, rujukan karya ilmiah banyak di tuliskan dalam bahasa Inggris, sehingga muncul stigma dan peradaban ilmiah bagi penutur bahasa Inggris. Jika dibandingkan dengan bahasa Indonesia, te tu perbendaharaan ilmiah dalam bahasa Indonesia jauh dibawah bahasa Inggris.

Dalam hal kesusastraan, bahasa Indonesia juga kalah nyastra dibanding Jawa. Jawa memiliki perbendaharaan kata sastra yang luar biasa. Adopsi bahasa Sanksekerta, kosan kata lokal Jawa, serapan bahasa Arab, diolah secara epic sehingga tiap diksi yang dipilih (meski artinya sama) tapi membawa suasana dan konteks yang berbeda bagi pelantun maupun pendengarnya.

Sehingga, dapat disimpulkan bahwa Bahasa Indonesia adalah bahasa yang magak, kalah ilmiah dari bahasa Inggris, kalah nyastra pula dengan bahasa Jawa.
Literasi

Kebudayaan Lisan masyarakat Indonesia menjadi faktor tersendiri dalam mengurangi lagu leterasi di Indonesia. Tahun 2000 saja, Indonesisa baru mecanangkan pemberatasan buta huruf. Itu artinya kompetensi yang ingin dicapai baru pada tahap membaca-melafalkan. Sedangkan PR gerakan literasi menggalakkan gerakan membaca-memahami. Lebih lanjut dapat menaganalisis faktor-faktor intriksk dan ekstriksik yang terkandung dalam suatu tulisan.

Negara Filandia adalah neraga yang tingkat litersi paling tinggi di dunia. Salah satu penyebab suksesnya gerakan literasi di Filandia adalah lepasnya pengaruh politik dan "perdagangan" dalam dunia pendidikan. Inovasi-inovasi didukung senenuhnya lepas dari keperhatian siapa yang diuntungkan dan siapa yang dirugikan.

Pemantik berharap bahwa gerakan literasi didukung oleh mahasiswa.

Disqus Comments