Pemuda dan Politik

"Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan Kucabut Semeru dari akarnya. Berikan 10 pemuda, akan kugoncangkan dunia" (Bung Karno)
Ilustrasi pemuda
Sumber Qureta.com

Begitu istimewa pemuda di mata Soekarno. Mendefinisikan pemuda memang sulit  dari segi umur, setiap orang claim  bahwa mereka pemuda. Artinya, banyak orang yang masih seka memakai atribut pemuda. Meski minim pengalaman, kekurangan  itu lah yang justru membuat pemuda optimisme yang tinggi, memiliki harapan besar untuk masa depan.

Bicara dengan penataan masa depan , terutama khalayak, tidak terlepas dari  politik. Politik ada cara manusia untuk mengatur kehidupannya, termasuk mengatur kehidupan bernegara. Tidak mudah memang mengatur sebuah negara. Diperlukan sikap ksatria untuk menata, merapikan, hingga memajukan negara.

Politik bukan hanya cara untuk menggapai/merebut kekuasaan dan mempertahankannya, akan tetapi bagaimana cara untuk menjalankan dan mengawasinya adalah bagian di dalamnya. Berpolitik adalah lahan tarung, sekaligus cara membangun dan meningkatkan kapasitas diri. Berpolitik (praktis) tentu memiliki keuntungan, meski bukan secara finansial.

Politik Jaman Now selayaknya digunakan bukan sebagai tirani yang bersembunyi di belakang tirai demokrasi. Politik jaman now adalah cara membuat kompetisi yang sehat dan menyehatkan melalui kolaborasi. Jaman now, bukanlah jaman old yang mana yang kuat atau kaya dia yang menang, tapi mereka yang kolaborasinya bagus akan menang.

Flashback kehidupan pribadi penulis. Penulis bukanlah berasal dari orang yang apolitik. Jaringan pondok pesantren dari orangtua telah memperkenalkanku kepada partai politik, bahkan ketika belum masuk sekolah. Aku tidak alergi kepada partai politik, hanya saja terkadang saya geli membaca klaim politik yang politisi  gunakan.

Rakyat perlu mengenal dunia politik. Meski terlihat seperti sarang tikus, di dalamnya ada mutiara yang perlu diawasi. Mutiara ini adalah sistem yang berlaku. Jika sistem sudah berkali sebagaimana mestinya, tikus tidak mungkin betah tinggal di tempat itu.

Siapa yang memperkenalkan?
Iyalah mereka yang berintelektual, terbuka, tergerak hatinya untuk memperkenalkan bagaimana regulasi yang ada dalam politik. Para pemuda ini menempatkan diri sebagai penggerak rakyat untuk bekerja, bahu membahu memberikan penyegaran politik yang kian usang.

Sudah saatnya #pemudabisa dan #salingkolaborasi mengajak para pemuda untuk bahu membahu, untuk meminta lokasi kegiatan kami.

Disqus Comments