Diskusi Kaderisasi bersama Sahabat Nur Sayyid Santoso Kristeva. Penulis buku manifesto Wacana Kiri |
Mengawal gerakan mahasiswa tidak lah mudah. Selalu ada tranformasi ilmu dari lintas generasi sehingga ilmu itu sampai ke pemuda-pemuda mahasiswa saat ini. Tranformasi ilmu pengetahuan dan nilai ini yang kita sebut Kaderisasi.
Corak pembinaan kader pun beranekaragam. Tetapi Bung Kristeva memiliki rumusan tahapan Ideologisasi Kader, dan saya rasa ini relevan dengan keadaan kader Malang.
Tahapan Ideologisasi Kader ialah sebagai berikut:
1. Proses pergumulan kultural.
Proses ini sangat kentara dan menjadi alasan mahasiswa baru yang ingin masuk PMII. Anggota baru tidak lepas dari induk kultural mereka, NU. PMII menjadi penawar kegundahan hati mereka di tanah perantauan. PMII menawarkan kultur tahlilan, yasinan, dan sholawatan yang menjadi obat kerinduan kampung halaman.
2. Manifestasi Emosional
Tahap kedua adalah manifestasi emosional. Manifestasi ini menjadi alasan mengapa sahabat-sahabat baru menjadi sangat aktif, aktif, kurang aktif atau bahkan tidak aktif sama sekali. Mereka yang merasa klop dengan sahabat lain akan terikat emosionalnya, sehingga ber-PMII menjadi menyenangkan.
3. Manifestasi Solidaritas
Tiada hidup tanpa ujian. Tahap manifestasi solidaritas melakukan feed and proper test terhadap manifestasi emosional. Sejauh mana emosional terikat, ketika emosional itu telah dirong-rong oleh suara sumbang. Bagi sahabat yang tetap bertahan, mereka ialah yang telah lolos uji manifestasi d Solidaritas. Mereka akan berjuang meski telah dihantam ujian.
4. Manifestasi paradigma.
Kesamaan paradigma membuat bertahan atau tersisihkan. Sehingga mau tidak mau harus mengikuti paradigma berfikir PMII. Ketidakmauan mengikuti paradigma ini yang menjadi alasan untuk melanjutkan kepenguke tingkat lebih tinggi.
5. Manifestasi Nilai.
Dipungkiri atau tidak, meski kesamaan nilai diindoktrinasikan di mapaba dengan materi Nilai Dasar Pergerakan (NDP), tidak ada yang menjamin bahwa nilai itu sama terbentuknya.
6. Manifestasi Ideologi.
Manifestasi Ideologi ialah manifestasi puncak dalam ber-PMII. Yang telah menjalani manifestasi Ideologi mereka yang merasa satu pemikiran, satu ide dengan PMII. Maka tiap ada gagasan atau ide selalu dikeluarkan tidak peduli cemooh dan penghargaan yang diberikan.
Pada tahapan poin 1 hingga 3 paling umum yang membuat kader PMII bertahan. Tahapan yang dilalui mentok pada rasa solidaritas. Sedangkan untuk tahap 4 hingga 6 hanya orang tertentu saja yang bertahan. Yang mana mereka memiliki panutan yang jelas diikuti.
Kesadaran inilah yang membuat saya untuk menulis kelebihan dan kekurangan pendekatan kultural-emosional dalam ber-PMII.
Untuk pengurusan rayon misalnya, hemat penulis menyatakan tahap Ideologisasi maksimal sampai pada manifestasi solidaritas. Mereka dibenturkan dengan keadaan fakultatif dan diuji mana yang benar-benar solidaritas tinggi atau tercecer karena benturan tadi.
Baca pula, PMII kembali bertengger di BEM UM.